Pages

Pendidik/GURU sebagai Subyek pendidikan


Subyek pendidikan di lembaga pendidikan persekolahan disebut dengan  guru,yang meliputi guru madrasah atau sekolah, sejak dari taman kanak-kanak,sekolah menengah dan sampai dosen-dosen di perguruan tinggi, kiaya’i dipondok pesantren.Namun guru bukan hanya menerima amant dari orang tua murid untuk mendidik, melainkan juga dari setiap orang yang memerlukan bantuan untuk mendidiknya.sebagai pmegang amanat, guru bertanggung jawab atas amanat yang diserahkan padanya. Allah SWT menjelaskan dalam  Q.S. an-Nisa-58
 •           ••     •      •       
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.
b.1. Profesionalisme pendidik dan kompetensi guru
Agar proses pembelajaran berhasil  dan mutu pendidikan meningkat, maka diperlukan guru yang memahami dan menghayati profesinya(profesional). Untuk itu, dibutuhkan guru yang memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan keterampilan yang mempuni,sehingga membuat proses pembelajaran aktif yang mampu menciptakan suasana pembelajaran inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Untuk menjadi guru yang profesional diperlukan pendidikan, mengajar , membimbing, melatih. Oleh karenanya, tanggung jawab keberhasilan pendidikan berada di pundak guru Untuk menjadi seorang guru profesional harus bisa menguasai beberapa aspek:
Pertama, penguasaan diri sendiri sebagai seorang guru. Sebelum kita melakukan pekerjaan kita sebagai seorang guru, kita harus benar-benar siap, baik mental ataupun fisik untuk bisa menjadi seorang guru. Karena guru itu adalah TELADAN. Jadi, segala tindak-tanduk guru akan selalu diperhatikan oleh semua kalangan, Apalagi ketika kita harus berada di depan kelas untuk mengajar. Benar-benar mesti menguasai diri. Jangan sampai merasa grogi tampil di depan kelas.
Kedua, penguasaan dalam pengetahuan alias materi pelajaran yang akan diajarkan. Sebagai seorang guru profesional, tentunya telah memiliki hal yang satu ini,sehingga ketika kita membawakan materi yang pada hakikatnya telah dikuasai seluk beluknya, maka akan memudahkan kita untuk menjawab segala problem alias pertanyaan yang diajukan oleh anak didik ke kita.Dan tujuan pembelajaran yang telah kita tetapkan dapat tercapai sesuai target dengan hasil yang memuaskan.
Ketiga, penguasaan kepada peserta didik. Maksud ‘penguasaan’ di sini adalah sebagai seorang guru profesional, kita harus mampu mengetahui masing-masing karakter para peserta didik. Sehingga kita bisa mengetahui apa yang mereka inginkan ketika telah berada di dalam kelas sewaktu mengikuti pembelajaran.Mungkin dari cara kita mengajar, mendidik, metode belajar dan mengajar yang dilakukan, hubungan antara sesama peserta didik dan pendidik. Kita harus tahu itu. Istilahnya kita berperan sebagai orang tua kedua mereka pada saat di sekolah.
 Keempat, penguasaan dalam mengelola kelas. Nah, hal ini merupakan salah satu aspek yang mungkin sering dianggap sulit bagi kita sebagai guru, utamanya bagi yang baru terjun dalam dunia keguruan. Alias guru baru, Perlu diakui bahwa mengelola suatu kelas itu tidaklah mudah. Seorang guru profesional harus bisa mengelola kelasnya dengan baik sehingga peroses belajar mengajar(PBM) berjalan dengan sukses. Juga dengan  adanya partisipasi peserta didik dan pendidik yang saling memenuhi satu sama lain. Hingga akhirnya tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan.
Ketika kita telah dikatakan sebagai GURU PROFESIONAL, tentunya ada hal-hal yang harus terus-menerus kita lakukan untuk tetap menjaga keeksistensian predikat tersebut. Karena hal tersebut bisa saja ‘lepas’ dari diri kita.olehnya itu, kita sebagai seorang guru, menjadi seorang guru profesional bukan berarti harus berhenti belajar. Malah sebaliknya, dengan begitu, kita dituntut untuk terus belajar, belajar, dan belajar dalam rangka meningkatkan kemampuan kita sebagai seorang guru profesional. Sehingga, kita dapat mengetahui perkembangan-perkembangan apa saja yang muncul seiring kemajuan zaman. Ingat, dunia pendidikan tidak berjalan statis, tapi bersifat dinamis.
Bagi kita sebagai calon guru ataupun telah menjadi guru, bahkan telah menjadi guru profesional ada baiknya tetaplah bereksplorasi akan kemampuan yang dimiliki dan kita tingkatkan keprofesionalan kita sebagai seorang guru untuk menciptakan peserta didik yang memiliki kompeten dan kemampuan yang handal agar mampu beradaptasi dan bersaing di masa depan. Utamanya menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki excellent human resource(manusia yang mempunyai produktifitas tinggi)
Menurut ketentuan umum Undang-Undangnomor 14 tahun 2005 pasal 1, bahwa Guru adalah Pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Sedangkan Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu.
     C.1. Sembilan ciri-ciri guru professional adalah :
1)    Selalu punya energi untuk siswanya
 Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar denganseksama.
2)    Punya tujuan jelas
Untuk pelajaran Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3)    Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif didalam kelas.
4) Punya keterampilan menejemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan menejemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
4)    Bisa berkomunikasi baik dengan orang tua
 Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum.Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat,dsb
5)    Punya harapan yang tinggi pada siswanya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik anak didik
6)    Pengetahuan tentang kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar yang diterapkan dalam sekolah,tau dan memahami visi dan misi sekolah yang menaungi dia(guru)mendidik
7)    Pengetahuan dengan subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan.Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan.Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
8)    Selalu memberikan yang terbaik untuk anak- anak dan proses pengajaran
 Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak.Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya,sekarang dan nanti ketika siswanyasudah beranjak dewasa. 
9)    Punya hubungan yang berkualitas dengan siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
Diperjelas lagi tentang kompetensi seorang guru bisa kita temui dalam palsafah guru yang didekasikan atau dipopulerkan oleh  ki Hajar dewantara  yang tekenal dikalangan masyarakat indonesia yaitu Tut Wuri Handayani .
Didalam falsafah ini mengandung tiga fungsi utama seorang guru:
1.    Ing Ngarso Sun Tulodo artinya Ing Ngarso itu didepan /dimuka,Sun berasal dari kata Ingsun yang artinya   saya ,Tulodo berarti tauladan.jadi makna Ing Ngarso Sun Tulodo adlah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan yang baik bagi orang-orang yang dipimpinnya,sehingga yang harus dipegang teguh oleh seseorang( guru) adalah menjadi suri tauladan yang baik.
2.    Ing madyo Mbangun Karso ,Ing Madyo artinya ditengah-tengah ,Mbangun artinya membangun atau menggugah  dan  karso diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat.jadi makna dari  Ing madyo Mbangun Karso adalah seseorang pemimpin (guru)harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat orang-orang yang dipimpinnya (dalam dunia pendidikan adalah anak didiknya) jika dilingkungan sosial adalah  anggota masyarakat.selain itu seorang pemimpin (guru)harus mampu memberi motivasi dilingkungannya dengan menciptakan suasana yang  lebih kondusif untuk kenyamanan dan keamanan
3.    Demikian pula dengan TutWuriHandayani,TutWuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani berarti memberikan dukungan moral atau dorongan semangat semangat.sehingga  TutWuriHandayani artinya  adalah seseorang(guru)harus mampu memberikan dorongan moral dan semangat belajar(kepada siswa) semangat kerja (bagi anggota masyarakat)dari belakang
Jadi secara tersirat Ing Ngarso Sun Tulodo Ing madyo Mbangun Karso dan TutWuriHandayani berarti figure seorang pemimpin(guru) yang baik adalah disamping menjadi suri tauladan yang baik  atau panutan ,tetapi juga harus mampu menggugah semangat dan memberikan dorongan moral  dari belakang(dari berbagai arah ) agar orang-orang yang dipimpinnya bisa merasakan situasi yang baik dan bersahabat.
Secara Etimologi Dalam konteks pendidikan Islam, pendidik disebut dengan murabbi,muallim dan muaddib. Kata murabbi berasal dari kata rabba, yurabbi. Kata muallim Isimfaildm allama, yuallimu sebagaimana ditemukan dalam al-Qur'an (Q.S. 2:31)
                 
31. dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
Beragamnya penggunaan istilah pendidikan dalam literatur pendidikan Islam, secara tidak langsung telah memberikan pengaruh terhadap penggunaan istilah untuk pendidik. Hal ini tentunya sesuai dengan kecenderungan dan alasan masing-masing pemakai istilah tersebut.mereka yang cenderung memakai istilah tarbiyah tentu murabbi adalah sebutan yang tepat untuk seorang pendidik. Dan bagi yang merasa bahwa istilah ta'lim lebih cocok untuk pendidikan, sudah pasti ia menggunakan istilah mu'alllm untuk menyebut seorang pendidik. Begitu juga halnya dengan mereka yang cenderung menggunakan term ta'dib  untuk menistilahkan pendidikan, tentunya  mu’addib menjadi pilihannya dalam mengungkapkan atau mengistilahkan seorang pendidik. Namun demikian,tampaknya mu’allim  lebih sering dijumpai dalam berbagai literatur pendidikan Islam, dibandingkan dengan yang lamnya. Walaupun dalarn perraktek pendidikan Islam orang lebih banyak memakai istilah "tarbiyahl sehingga pendidik lebih populer disebut tarbiyah Islamiyah. Namun untuk guru lebih populer "murali dan pada murabi’
Secara Terminologi Pendidikan Islam menggunakan tujuan sebagai dasar untuk menentukan pegertian pendidik. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan kewajiban agama, dan kewajiban hanya dipikulkan kepada orang yang telah dewasa. Kewajiban itu pertama-tama bersifat personal,dalam arti bahwa setiap orang bertanggung Jawab atas pendidikan dirinya sendiri,kemudian bersifat sosial dalam arti bahwa setiap orang bertanggung jawab atas pendidikan orang lain. Hal ini tercermin dalam firman Allah dalam ." (Q.S. AI-Tahrim : 6)
        ••                
6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Para pakar menggunakan rumusan yang berbeda tentang pendidik.
a. Moh- Fadhil al-Djamil menyebutkan, bahwa pendidik adalah yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik sehingga terangkat derajat kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar yang dimiliki oleh manusia.
b. Marimba mengartikan pendidik sebagai orang yang memikul tanggung-jawaban sebagai pendidik, yaitu manusia dewasa yang karena hak dan kewajibannya bertanggung jawab tentang pendidikan peserta didik.
c. Sutari Imam Barnadib mengemukakan, bahwa pendidik adalah setiap orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai kedewasaan peserta didik
d. Zakiah Daradjat berpendapat bahwa pendidik adalah individu yang akan memenuhi kebutuhan pengetahuan, sikap dan tingkah laku pesena didik.
e. Ahmad Tafsir mengatakan bahwa pendidik dalam Islam sama dengan teori di Barat, yaitu siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik
Di Indonesia pendidik disebut juga guru yaitu "orang yang digugu dan ditiru". Menurut Hadari Nawawi guru adalah orang-orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau di kelas. Lebih khususnya diartikan orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Yang ikut bertanggung jawab dalam membentuk anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing.
Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 dibedakan antara pendidik dengan tenaga kependidikan,Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk  menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru. dosen, konselor, pamong belajar, widya iswara, tutor, instruklur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.

1 komentar:

Posting Komentar